Friday, April 20, 2012


Masa Rasulullah saw perhatian sahabat terhadap sunnah sangat besar. Demikian juga perhatian generasi berikutnya seperti tabi’in, tabi’ tabi’in, dan generasi setelah tabi’ tabi’in. Mereka memelihara hadits dengan cara menghafal, menulis, menghimpun, dan mengodifikasikannya ke dalam kitab-kitab hadits yang tidak terhitung jumlahnya. Akan tetapi, di samping gerakan pembinaan hadits tersebut timbul pula kelompok minoritas atau secara individual berdusta membuat hadits yang disebut hadits mawdhu’ (hadits palsu). Maksudnya menyandarkan sesuatu yang bukan dari nabi kemudian dikatakan dari nabi saw. 
Kondisi hadits pada masa perkembangan sebelum pengodifikasian dan filterisasi pernah mengalami pembauran dan kesimpangsiuran di tengah jalan sekalipun hanya minoritas saja. Oleh karena itu, para ulama bangkit mengadakan riset-riset hadits yang beredar dan meletakkan dasar kaidah-kaidah atau peraturan yang ketat bagi seseorang yang meriwayatkan hadits yang nantinya ilmu ini disebut ilmu hadits

http://ILMU_HADITS_dan_seluk_belukny.html

0 Comment