Hadits adalah sumber hukum kedua setelah Kitabullah, Al-Qur’an. Posisi penting ini didudukinya tak lain karena fungsinya sebagai penjelas, perinci dan petunjuk praktis penerapan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, tidaklah berlebihan bila dikatakan pengamalan hadits merupakan salah satu bentuk ketaatan kepada Allah SWT.
Namun sebelum kita merealisasikan ketaatan kita kepada Allah SWT dalam bentuk pengamalan dari hadits-hadits, perlu bagi kita untuk mengenali terlebih dahulu derajat suatu hadits. Secara garis besar, hadits dibagi menjadi dua yaitu shahih dan dha’if, meskipun ada ulama yang membaginya menjadi tiga, disamping shahih dan dha’if, ada yang disebut hasan.
Jika suatu hadits itu shahih, maka tidak dipermasalahkan dalam hal pengamalannya, begitu pula dengan hadits hasan. Tetapi berbeda dengan hadits dha’if. Ada sebagian ulama membolehkannya dan ada juga yang menolak untuk mengamalkan hadits dha’if ini. Berikut akan dibahas masalah-masalah yang berkaitan dengan hadits dha’if, pengertian, juga pembagiannya, serta kehujjahannya
http://HADITS_DHAIF.html
0 Comment