Nama lengkapnya adalah Abu Ali Ahmad ibnu Muhammad ibnuYakub ibnu Maskawaih.dilahirkan di kota Rey pada tahun 330 H,dan meninggal di Ashfahan pada tahun 421 H/1030M.
Sebelum menganut agama islam,Ibnu Maskawaih menganut agama Majusi dan setelah menjadi umat islam ,ia merupakan sarjana yang taat dan mendalami pengetahuan keislamannya.di duga ia penganut mazhab syiah karena sebagian besar umurnya dihabiskan dalam mengabdi para mentri syi’ah pada zaman Bani Buwaih yang dimulai pada tahun 320 H.
Ibnu Maskawaih adalah seorang ahli filsafat islam termasuk orang yang pertama yang membicarakan tentang Akhlak,kemudian beliau juga pengarang berbagai kitab-kitab diantaranya:
1.tahzi bul akhlak
2.kitan as-sa’adah
3.kitab Uns al-farid
4.kitab al-fauz al-shaghir
5.kitab al-fauz al-kabir
6.risalah fi thabi’iyah
7.kitab adawiyahmufridah
PEMIKIRAN IBNU MASKAWAIH DALAM BIDANG FILSAFAT
1.Tentang adanya Tuhan
Dalam beberapa masalah pokok,pemikiran Ibnu Maskawaih sejalan dengan pemikiran Al-Frabi,karena mereka menimba ilmu dengan sumber yang sama yaitu filsafat.
Dalam kitab al-fauzlashaghir mengatakan bahwa dikalangan orang-orang yang pantas disebut filosof tidak ada perbedaan pendapat tentang adanya Allah, penciptaan alam,tidak ada riwayat yang mengatakan adanya filosof yang mengingkari adanya Allah
.Allah adalahTuhan Azali,diatidak tumbuh,yang tidak permulaan dan tiada berakhir dan tidak berjisim.
2Kenabian
Ibnu Maskawaih menafsirkan nubuwwah secara aqli dapat memper kecil perbedaan Nabi dengan Filosof dan memperkuat hubungan wahyu dengan akal.
Nabi adalah seorang insan yang berkat pengaruh akal aktif (akal fa’al) terhadap daya indrawi, sumber kebenaran itu adalah akal aktif, oleh karena itu baik yang ada pada nabi maupun filosof ,maka apa yang paling awal dan mengakui apa yang dibawa nabi adalah filosof.
3.Tentang jiwa dan Roh
Ibnu Maskawaih mengatakan bahwa jiwa itu bukanTuhan dan bukan sifat tetapi adalah jauhar yang hidup kekal tidak menerima mati atau binasa.ia dapat mengetahui alam yang ada ini baik nyata maupun ghaib dan segala yang dapat dipikirkan dan ditangkap oleh panca indra. Kemudian ,menurut Ibnu Maskawaih tentang kebahagiaan dan kesengsaraan di akhirat hanya di alami oleh jiwa saja.
4.Tentang Filsafat Akhlak
Pengertian dan hakikat akhlak dalam konsep ibnu maskawaih adalah suatu sikap mental (halunli’n-nafs)yang mendorong untuk berbuat,tanpa pikir dan pertimbangan.ada yang berasal dari watak dan ada yang berasal dari kebiasaan dan latihan.
Ibnu Maskawaih menolak pendapat sebagian pemikir yunani yang mengatkan bahwa akhlak itu tidak dapat berubah karena ia berasal dari watak. menurut Ibnu Maskawaih akhlak itu selalu berubah dengan kebiasaan dan latihan serta pelajaran yang baik.
Manusia digolongkan kepada 3 golongan menurut Ibnu Maskawaih :
1.golongan manusia yang baik dari asalnya,(golongan manusia minoritas) yaitu para Nabi.
2.golongan manusia yang jahat dari asalnya (golongan manusia mayoritas) adalah orang yang tidak tertarik kepada kebaikan.
3.golongan manusia yang dapat berubah-rubah baik maupun jahat,tergantung pendidikan dan pengajaran yang diterimanya atau pengaruh pergaulan dan lingkungan.
5.Kebahagiaan dan kebaika Kebaikan atau kemauan bagi makhluk hidup adalah apa yang dapat mencapai tujuan dan kesempurnaan hidupnya.kebaikan itu adakalanya bersifat umum adakalanya bersifat khusus,ada kebaikan yang mutlak ada pengetahuan yang luhur.kemudian perbedaanya antara kebahagiaan dan kebaikan adalah bahagiaan itu dapat berubah menurut perasaan masing-masing,kebaikan itu mempunyai bentuk tertentu yang dituju oleh kebahagiaan.seseorang dapat bahagia apabila yang ditujunya itu tercapai oleh tabiyatnya karena tiap-tiap manusia memiliki tabiyat yang kekal.
0 Comment